Tuesday, July 27, 2010

Keliling Dunia Lewat Buku!

Buku, buku, buku! Benar banget deh, kalau buku itu adalah jendela dunia. Buku bisa membawa kita ke tempat-tempat jauh dan menarik, yang belum pernah kita kunjungi. Dari buku juga, kita jadi tahu kehidupan di luar sana seperti apa. Nggak ketinggalan, buku juga ‘menyajikan’ banyak petualangan seru yang bisa bikin kita ikut gregetan pas bacanya. Nah, ini sebagian dari banyak banget buku yang bisa membawa kita keliling dunia, tanpa butuh tenaga untuk perjalanan ke sana!

· The Egyptologist – Arthur Phillips


Buku ini akan membawa kita ke Mesir lengkap dengan segala benda bersejarah khas Mesir. Seperti Piramida, Sphinx dan makam kuno para raja Mesir. Buku yang dalam versi Indonesia berjudul Memburu Raja Atum-Hadu ini diceritakan dengan pintar oleh sang novelis. Novel ini ditulis dengan gaya dokumen pribadi sang tokoh utama, Ralph Trilipush, serta beberapa korespondennya selama perjalanannya mencari makam Raja Atum-Hadu.

Buku ini ber-setting tahun 1922, tahun dimana para arkeolog lagi gencar-gencarnya mencari situs bersejarah baru. Di tahun itu memang terjadi penemuan fenomenal makam Raja Tut-An-Khamun, pharaoh Mesir dari dinasti ke-18 yang sempat terlupakan, oleh Howard Carter, ahli ilmu Mesir dari Inggris.tapi, ada juga setting yang berbeda yaitu pada tahun 1912, tahun dimana sang koresponden memulai penyelidikan tentang Raja Atum-Hadu, tokoh fiksi ciptaan sang pengarang. Tapi bukan berarti buku ini nggak patut untuk dibaca di era millennium ini. Kita bisa ‘berkenalan’ dengan sejarah Mesir kuno. Selain itu, situs-situs yang disebut buku ini bertahan sampai sekarang lho! Apalagi, bentuk penulisan buku ini yang seperti kumpulan dokumen dan catatan-catatan pribadi yang lengkap dan detail. Sampai-sampai karena detail banget, kadang-kadang jadi kocak. Seru deh, buat kita-kita yang pengen tahu rasanya berpetualang di negara eksotis yang penuh sejarah!


· The Da Vinci Code – Dan Brown


Petualangan nggak hanya untuk Negara eksotis saja lho. Kota nan romantis seperti Paris pun, bisa kita jadikan tempat bertualang yang mendebarkan seperti petualangan Robert Langdon di buku ini. Buku ini memang sudah fenomenal di seluruh dunia karena dianggap kontraversial oleh sebuah golongan agama. Buku ini bercerita tentang Robert Langdon, seoramng pakar simbologi dari Universitas Harvard, yang dituduh membunuh kurator Museum Louvre ketika dia berkunjung ke Paris. Untuk membersihkan nama baiknya, dia harus memecahkan misteri yang ditinggalkan sang kurator. Siapa sangka, rahasia yang akan ia bongkar itu sungguh-sungguh mengguncang iman dan jadi kontroversi dalam bidang agama.

Dan Brown, sang penulis, bisa banget bikin kita merasa ikutan lari-laribersama Langdon di jalanan kota Paris. Juga cara ia mendeskripsikan Museum Louvre yang detail, bikin kita merasa benar-benar ada di sana ikut melihat keindahan lukisan dan benda-benda bersejarah. Karena buku novel fiksi ini berani dijamin keakuratan datanya oleh sang penulis, maka kalau kita jalan ke Paris kita bisa mengunjungi langsung tempat-tempat yang disebut oleh buku itu.


· Herr Der Diebe – Cornelia Funke


Buku petualangan nggak selalu identik dengan orang dewasa yang penuh sama intrik yang ribet. Nih, ada buku petualangan yang nggak kalah seru di kehidupan anak-anak. Buku yang ini menceritakan tentang Prosper dan Bo, kakak-beradik yang yatim piatu. Bo, sang adik, akan diadopsi oleh tantenya. Sementara Prosper, sang kakak, akan dimasukkan ke panti asuhan. Menolak untuk dipisahkan, maka mereka memutuskan untuk melarikan diri ke Venesia, Italia, kota eksotis tempat ibu mereka berasal. Di sana mereka bertemu dengan sekawanan anak jalanan yang dikepalai oleh Scipio, sang Pangeran Pencuri. Mereka membantu Scipio mencuri dari orang kaya untuk keperluan hidup mereka sehari-hari. Pada suatu hari, Scipio mendapat tawaran untuk mencuri seseorang yang misterius. Tanpa mereka sadari, benda yang mereka curi itu ternyata punya kekuatan magis.

Buku ini memang fiktif dan diperuntukkan untuk pembaca anak-anak dan remaja. Tapi semua tempat di buku ini memang nyata. Seperti tempat Prosper dan Bo berjalan-jalan dekat jembatan Rialto, Palazzo Ducale, Istana Contarini, serta beberapa tempat yang pernah dicuri oleh sang Pangeran Pencuri. Buku ini juga memuat sketsa asli sang penulis tentang tempat-tempat yang disebut dalam bukunya. Jadi kita bisa langsung membayangkan bagaimana aksi sang Pangeran Pencuri di antara kanal-kanal kota eksotis Venesia.


· Enrique’s Journey – Sonia Nazario


Buku petualangan nggak melulu hasil imajinasi sang penulis. Contohnya buku ini, yang non-fiksi alias kisah nyata seorang anak yang pengen banget ketemu ibunya yang jadi imigran di Amerika Serikat. Buku ini terinspirasi dari kejadian yang dialami sama Carmen, pembantu rumah tangga sang pengarang, yang juga seorang imigran. Awalnya, pembantu Sonia hanya curhat soal kangen pengen ketemu anaknya yang ia tinggal di kampung halaman selama bertahun-tahun. Namun, siapa sangka setahun kemudian, anak Carmen datang ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan ibunya. Anaknya bahkan sampai rela naik ke atap kereta dan kucing-kucingan sama preman yang suka melakukan pemerasan dan penganiayaan.

Dari pengalaman yang menegangkan itu, Sonia bertekad untuk mencari tahu seluk-beluk nasib anak-anak para imigran yang ditinggal di kampung halaman mereka. Hasil penelusuran itu jadi reportase yang enak banget dibaca dan memenangkan penghargaan Pulitzer pada tahun 2003. Dari buku ini, sang penulis mengajak kita menelusuri kehidupan asal Enrique, sang tokoh utama, di Honduras. Juga rasa rindu Enrique terhadap ibunya yang banting tulang di Amerika Serikat. Buku ini banyak memberikan gambaran ke kita tentang kemiskinan, perjuangan hidup dan arti penting sebuah keluarga.

No comments:

Post a Comment