Tuesday, September 14, 2010

Penemuan Baru Dari Masa Awal Pembentukan Gugusan Galaksi

Penemuan baru dari Spitzer Space Telescope milik Nasa mengungkapkan apa yang terjadi pada masa-masa awal pembentukan gugusan galaksi (galaxy cluster), yaitu saat terjadinya ledakan kelahiran bintang baru.

Penemuan baru dari Spitzer Space Telescope milik Nasa mengungkapkan apa yang terjadi pada masa-masa awal pembentukan gugusan galaksi (galaxy cluster), yaitu saat terjadinya ledakan kelahiran bintang baru. Fakta yang sangat mengejutkan dari penemuan tersebut adalah diketahuinya tingkat kelahiran bintang baru yang lebih tinggi pada pusat gugusan dibandingkan pada bagian pinggir gugusan. Keadaan ini berseberangan dengan apa yang terjadi di bagian semesta yang dekat dengan kita, di mana pusat gugusan galaksi menjadi pusara galaksi. Penemuan yang dilakukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Kim-Vy Tran dari Universitas Texas A&M, Station College, diharapkan dapat mengungkap banyak hal mengenai pembentukan galaksi yang sangat besar seperti itu.

Tran dan timnya menghabiskan waktu empat bulan terakhir untuk menganalisis gambar yang didapatkan oleh Spitzer, terutama melihat hampir 10 milyar tahun kebelakang pada jarak gugusan galaksi yang dikenal sebagai CLG J02182-05102. Setelah berbulan-bulan sejak penemuan gugusan tersebut dan fakta yang mengejutkan mengenai usianya yang relatif “muda”, tim ini berhasil menentukan bahwa gugusan galaksi ini menghasilkan ratusan hingga ribuan bintang baru setiap tahunnya. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan galaksi-galaksi yang relative dekat dengan kita.

 

Splitzer Space

Gambar kombinasi infra merah dari Spitzer Space Telescope milik NASA dengan cahaya putih dari Teleskop Subaru milik Jepang. Gugusan galaksi CLG J02182-05102 berada tepat di bawah pusat gambar.

Hal yang perlu dicatat dari penemuan ini adalah betapa banyaknya dari galaksi ini terlihat terang pada panjang gelombang infra merah yang terpanjang (terlihat merah pada gambar 1). Kilauan cahaya ini menunjukkan bahwa galaksi purba seperti ini masih aktif membentuk bintang, meskipun hanya pada pusat gugusannya.

Studi yang dilakukan oleh tim ini dengan melihat lebih jauh pada objek-objek jauh dapat mengungkapakan tautan yang hilang (missing-link) antara galaksi aktif dan yang tidak aktif di semesta yang dekat dengan tata surya. Penemuan ini juga mengindikasikan bahwa studi lebih lanjut mengenai gugusan galaksi ini pada rentang pergeseran-merah dalam analisis Doppler (red-shift) juga dapat sangat berharga untuk melengkapi pemahaman mengenai bagaimana galaksi massif seperti ini terbentuk sebagai fungsi dari lingkungannya.

Sumber: NASA dan Texas A&M University

No comments:

Post a Comment