Wednesday, September 15, 2010

Very Large Telescope milik ESO Mendeteksi Adanya Badai Super Di Planet di Luar Tata Surya

eso1026a

HD209458b adalah sebuah planet di luar Tata Surya kita, yang bermassa 60% Jupiter, dan mengobrit sebuah bintang serupa Matahari yang berada pada jarak 150 tahun cahaya dari Bumi, pada konstelasi Pegasus.

HD209458b adalah sebuah planet di luar Tata Surya kita, yang bermassa 60% Jupiter, dan mengobrit sebuah bintang serupa Matahari yang berada pada jarak 150 tahun cahaya dari Bumi, pada konstelasi Pegasus.

Planet HD209458b mengitari bintang induk pada jarak hanya satu per dua puluh jarak Bumi-Matahari, dengan demikian, planet ini sangat panas, terpanggang oleh bintang induk, dengan temperature permukaan mencapai 1000 derajat Celcius pada sisi terangnya, dan pada sisi gelapnya menjadi sangat sangat dingin. Seperti juga di Bumi, perbedaan temperature menyebabkan adanya angin, dan fenomena angin tersebut terdeteksi pada planet tersebut, yang mengalir sangat kuat dari wilayah siang yang sangat panas mengarah pada wilayah malam yang lebih dingin. Angin yang berhembus dari pengukuran gas karbon monoksida tersebut tersebut diperhitungkan mencapai laju 5000 – 10000 km per jam.

Planet HD209458b telah diamati mengitari bintang induk selama 3,5 hari, dan selama planet tersebut berada di muka bintang induk, terhadap pengamat di Bumi; ditemukan adanya fraksi kecil cahaya yang tertapis oleh atmosfer planet. Tim pengamat dari Leiden University, the Netherlands Institute for Space Research (SRON) dari Belanda, dan MIT (Amerika Serikat), mempergunakan instrumen CRIRES spektrograf milik ESO (European Southern Observatory), telah berhasil mendapatkan adanya satu sidik jari penanda atmosfer planet tersebut. Dari pengamatan dengan peralatan CRIRES, dapat ditentukan kandungan karbon monoksida dengan presisi 1 bagian per 100000, guna penentuan efek Doppler.

Dari pengukuran tersebut dapat diukur kandungan karbon pada atmosfer planet, dan ditemukan bahwa H209458b merupakan planet yang kaya akan karbon, sebagaimana Jupiter dan Saturnus. Ini mengindikasikan bahwa planet tersebut mungkin terbentuk dengan cara yang sama seperti kedua planet tersebut. Selain itu, dari bagaimana pergerakan planet mengitar bintang induk, maka massa planet dapat ditentukan dengan cukup presisi.

 

Sumber : ESO, the European Southern Observatory

No comments:

Post a Comment