Wednesday, September 15, 2010

Satelit Jason-2 Pantau Perubahan Iklim Dunia

“Jason-2 akan mengumpulkan data yang lebih akurat sehingga para pakar cuaca dapat memprediksi perubahan cuaca dengan lebih tepat,” demikian tulis NASA.

Satelit Jason-2 diluncurkan pada pertengahan Juni lalu dari Vandenberg, California.
Satelit baru ini diharapkan mampu menghasilkan data yang lebih akurat mengenai perubahan permukaan air laut

Satelit memantau gelombang laut

Gambar 1. Satelit memantau gelombang laut

 

Satelit altimetri yang telah diluncurkan lebih dulu yakni TOPEX/Poseidon dan Jason 1. Poseidon adalah satelit altimetri pertama yang diluncurkan 1992. Sementara Jason 1 diluncurkan 2002. Seperti namanya, satelit Jason 2 merupakan kelanjutan dari Jason 1. Satelit Jason 2 dibuat oleh empat lembaga yaitu NOAA Amerika Serikat, NASA Amerika Serikat, CNES Perancis, EUMETSAT Eropa. Seperti satelit altimetri pada umumnya, Jason 2 juga memiliki radar altimeter yang berguna memantau tinggi permukaan laut. Satelit ini bekerja mengamati perubahan tinggi muka air laut dengan ketelitian hingga 4 centimeter.

Satelit Jason 2 dibuat oleh NOAA, NASA, CNES, EUMETSAT

Gambar 2. Satelit Jason 2 dibuat oleh NOAA, NASA, CNES, EUMETSAT

 

Data apa saja yang dapat diperoleh dari mengorbitnya satelit seharga 33 juta dolar atau sekitar 330 miliar rupiah ini? Data tersebut diantaranya: suhu muka air laut, volume air laut, dan tinggi permukaan air laut dunia. Jason 2 juga menghasilkan peta topografi dari 95 persen laut es dunia setiap sepuluh hari. Peta laut es di seluruh dunia sangat berguna untuk mendeteksi seberapa besar pencairan es dari waktu ke waktu.
Bagaimana prinsip kerja satelit Jason 2? Prinsip kerja Jason 2 sama dengan prinsip kerja pada satelit altimetri yaitu mengukur jarak vertikal dari satelit ke permukaan laut. Karena tinggi satelit di atas permukaan elipsoid referensi diketahui (lihat gambar 3) maka tinggi muka laut (SSH) saat pengukuran dapat ditentukan. Selisih antara tinggi satelit dengan jarak vertical merupakan nilai dari SSH.

Satelit Jason 2 menghasilkan data suhu dan tinggi permukaan air laut

Gambar 3. Satelit Jason 2 menghasilkan data suhu dan tinggi permukaan air laut.

 

Apa kaitan antara pemantauan laut dan perubahan iklim? “Laut menyimpan memori jangka panjang sistem iklim, perubahannya dari waktu ke waktu juga menggambarkan perubahan iklim,” ujar Mikael Rattenberg, direktur operasi Eumetsat. Menurutnya, pemahaman yang lebih baik mengenai laut dibutuhkan untuk mempelajari iklim dan dinamika atmosfer dari bulan ke bulan, tahun ke tahun, dan dekade ke dekade berikutnya. Demikian seperti dikutip Kompas.com, 20 Juni.
Dengan demikian, informasi yang diperoleh dari satelit yang berorbit polar ini sangat dibutuhkan bagi penelitian mengenai iklim. Informasi seperti suhu permukaan laut (SST) sangat diperlukan sebagai data masukan untuk model iklim. Data tersebut juga penting untuk memprediksi terjadinya El Nino atau La Nina, badai atau siklon, dan sebagainya.

Informasi tinggi muka air laut dari satelit altimetri

Gambar 4. Informasi tinggi muka air laut dari satelit altimetri

No comments:

Post a Comment